Sudah hampir seminggu masalah itu berlalu, namun perkataan yang terlontarkan dari mulut bapak itu masih saja menancap dalam pikiran dan hati. Kesalahan fatal jika ada seseorang membawa-bawa orang tuanya saat memarahi orang lain. Karena perkataan seperti itu mungkin akan selalu membekas dan bisa saja menimbulkan dendam yang mendalam.
Peraturan demi peraturan yang belakangan muncul semakin membuatku tidak merasakan kenyamanan lagi, bukan masalah confort zone, melainkan tempat yang dulu bisa membuatku fokus karena sendiri, kini dirubahnya dengan aku harus dekat dengan seseorang yang berbeda jalan pikirannya. Orang biasa menyebutnya dengan closed minded person. Orang seperti ini biasanya sangat tertutup dengan hal baru, dan wawasannya tidak luas karena sering menutup pikiran. Yahh,, semakin ingin cepat pergi rasanya.
Dulu yang mejaku dapat aku atur rapi, sekarang harus berbagi dan dulu aku bisa mencurahkan segala yang aku pikirkan, sekarang gak bisa. Dulu yang aku bisa menghilangkan rasa suntuk dan bete yang menjangkit diriku dengan caraku sendiri, sekarang gak bisa.
Aku lebih suka sepi, entah kenapa. Sering aku membaca di beberapa artikel juga banyak orang seperti ini. Orang sepertiku lebih damai ketika menyendiri, lebih mengerti tentang suasana dan merasakan kehangatannya. Aku rindu masa-masa di Jakarta beberapa waktu silam, yang setiap hari bisa merasakan kesendirian. Menikmati gemerlapnya lampu yang warna warni, berjalan menyusuri jalan ramai dengan jiwa yang sepi.
Hari ini, yang bisa aku harapkan hanyalah akhir pekan. Aku biasanya langsung menuju ke lantai atas untuk menyendiri. Apalah orang kata aku cuek aja, yang dibilang awas kena jin lah, awas maksiat lah, toh gak jarang juga dengan sendiri tiba-tiba aku nangis keinget dosa, dan keinget wajah orang tua tentunya.
Untuk menulispun sekarang aku juga mengalami kesusahan, karena semua yang aku rasakan bisa tercurahkan hanya dengan aku sendiri. Mungkin untuk hari-hari ini, atau minggu-minggu ini, atau bulan-bulan ini, bahkan sampai masa aku disini habis, aku hanya bisa menulis di hari minggu, itupun kalo ingat, dan sempat (tentunya).
Jadi sekarang blog ini aku private dulu, supaya gak kenapa-napa. Biar semua terungkap saat aku sudah gak disini lagi.
Udah dulu ya, perutku sembelit nih 😀
Gelap dan sepinya ruang sebelah
Ahad, 29 Januari 2017
di Ngoto, Sewon, Bantul,
Yogyakarta