“Membaca banyak buku gak akan pernah mengubah orang lain melihatmu lebih dari seorang lulusan smk”
Terdengar agak jleb membacanya, dan seketika itu kalimat tersebut looping di pikiranku. Ada sebagian yang menolak, dan sebagiannya lagi mengiyakan. Sehingga membuat singa di dalam pikiran pun ikut berontak, meraung-raung dengan sangat intensif membuat kepala agak miring ke kanan dan bernafas lebih dalam. Menanyakan kedalam diri sendiri, “apa benar?”. Siapa yang pantas disalahkan? diri sendiri? apa orang lain? ataukah malah ‘aku’ (seperti biasanya).
Bukan masalah bagiku sebenarnya, karena aku dulu juga sempet berjuang untuk bisa mendapatkan bangku di perguruan tinggi. Meski selalu gagal qadarullah dan sekarang berteman-bergaul-bersama dengan orang orang yang beda jenjang pendidikan yang kadang sering masih ngobrolin tentang masa kuliahnya, betapa mindernya aku.
Dari semua itu aku cukup bisa tersenyum senang melihat teman-teman yang bisa meneruskan pendidikannya, dan semoga tidak hanya main-main. Mengerti pengorbanan orang tuanya, dan tidak menyianyiakan waktunya, selagi diberi kesempatan.
Tidak seperti aku hanya sering berpura-pura, seperti berpura-pura membaca 2 buku perminggu seperti yang dilakukan oleh kebanyakan pengusaha sukses, berpura-pura menyelesaikan pekerjaan dengan cepat seperti yang disarankan para motivator supaya mudah dalam memanajemen waktu, berpura-pura berteman dengan orang-orang yang gak seperti orang-orang sepantaranku berteman supaya menarik aku bisa seperti mereka, berpura-pura aktif di salah satu grup pemrograman supaya dikira bisa. Karena kepura-puraan inilah yang aku anggap adalah proses, semoga memang proses, fake it ’till make it.
Pada akhirnya orang lain juga akan bersikeras dengan pendapatnya, tentang baik tidaknya kita dipandangannya.
Seperti titik hitam di tengah kertas,
seperti memotong tangan karena kukunya panjang,
seperti keraguan akan penyakit yang terjangkit pada unggas,
seperti mengeringnya air sungai sebelum musim hujan datang,
sedang dalam ‘bukan’ lagi double bind
Malam Ahad
di Kos,
Banyuraden, Gamping, Sleman
Yogyakarta