Pertama Kali Mendaki Gunung, ke Gunung Merapi PART 2

Di basecamp pendakian, sambil nunggu temennya mas Aji, aku sambil tiduran lalu pemanasan mengolesi balsem di sekitar betis dan paha.

Sekitar jam 8.30 Mas Fajar dan Mas Hanif dateng, lalu siap siap buat ndaki.

Dan perjalanan dimulai sekitar jam 9, aku jalan membawa tas carrier yang lumayan berat mendaki jalan menuju ke Gunung Merapi yang lumayan nanjak serta masih memakai jaket.

Sampe di New Selo, setelah jalan sekitar 30 menit, kami break sebentar buat ngatur nafas dan aku mulai ngerasa nggak enak sama badanku, semuanya bergetar, jantungku mulai berdegup kencang, sampai sampai aku sangat bisa merasakan kencangnya detak jantung. Setelah nafas mulai ngga berat, kami lanjutkan lagi perjalanan.

Belum ada satu jam perjalanan, aku minta break, karena mual-mual keringat ngucur terus karena masih pake jaket. Lalu disuruh mas Fajar buat ngelepas jaket karena biar nggak menghambat pernafasan pas naik gunung. Disitu juga aku muntah-muntah.

Disitu mas Aji bilang, “Satu jam pertama naik gunung itu adalah ujian, dan sisanya adalah ujian sebenarnya”.

Emang benar, di jam pertama tubuh kita perlu penyesuaian terhadap udara sekitar dan penyesuaian gerakan tubuh kita. Dan selanjutnya ujian mental kita, yang kadang muncul anggapan pengen nyerah, pengen berhenti aja, pengen istirahat, dan pengen pengen lainnya yang menghambat sampai ke puncak.

Sampai POS Gerbang, setelah berjalan sekitar 1 jam, badanku mulai membaik, nafas udah stabil. Jadi perjalanan bisa langsung lanjut.

Menuju ke POS 1 yang mulai bermasalah gantian kakiku, paha dan betis kram secara bergantian, jadi tiap beberapa langkah naik bukit pasti kambuh dan minta break.

Tips buat pemula seperti aku yang mau mendaki gunung, yaitu :

  1. Bawa bawaan yang cukup sesuai perkiraan, tanya sama temen yang udah pengalaman naik gunung.
  2. Pakai sepatu yang khusus buat naik gunung, biar mudah buat napak pas naik.
  3. Jika belum punya celana yang khusus buat outdoor, pakai celana training dengan bahan lembut dan gak bikin gatel biar nyaman saat dipakai gerak.
  4. Pakai senter kepala jika pendakian dilakukan di malam hari, sangat penting karena biar kita tahu medan saat mendaki.
  5. Bawa makanan yang bisa menambah stamina, contohnya: Madu stick (mas aji kemarin bawa ini dan aku minta, ampuh buat jaga stamina), atau gula jawa.
  6. Jangan pakai jaket saat mendaki. Dingin? enggak, nanti pas naik kamu bakal kepanasan, berkeringat karena gerak terus. Gunakan baju yang mudah menyerap keringat.
  7. Jangan lupa sebelum mulai mendaki pemanasan, dan olesi bagian tubuh yang berpotensi kram dengan krim yang bisa memberi panas. Saranku jangan pakai balsem, karena kalo kena angin bakal kerasa dingin.

Untuk mencapai pos 1 dari pos gerbang, membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam tergantung seberapa jarang kita break.

Sampai di POS 2 setelah berhasil melewati trak hutan selama 1,5 jam an, setelah ini melewati trak bebatuan yang berpasir. Beda seperti sebelum di POS 2 yang ada banyak pohon tumbang dan batang yang bisa kita jadikan pegangan, di trak setelahnya ini nggak ada pegangan, di jalan yang licin dan naik. Harus pintar – pintar memilih tempat untuk menginjak/menapak agar tidak jatuh.

Sampai pasar bubrah sekitar jam setengah 2, lalu kami langsung mencari tempat untuk mendirikan tenda karena angin yang begitu kencang dan karena keringat mulai habis jadi hawa dingin mulai sangat terasa. Karena aku belum pengalaman mendirikan tenda jadi aku cuman bantu bantu sebisanya, dan setelah tenda terpasang aku bantu bantu di dalam memasang matras dan menata tas sementara yang lain memasang fly sheet.

Kami istirahat sekitar jam 2 menunggu sunrise.

lanjut part 3

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s