Ada banyak sosial media, akses internet lancar dan segala hal yang membuat hormon dopamin mudah dihasilkan. Diri yang mudah takut merasa bosan, selalu mencari-cari yang sebenarnya tidak penting dicari; like, komentar, notifikasi, follower, statistik dan segala hal yang terdapat angka yang semakin besar semakin membuat kita bahagia. Bahagia yang semu.
Semakin bergantung padanya semakin hilang arah dan lupa apa yang sebenarnya sedang dikerjakan. Lagi kerja sambil nunggu proses build selesai sambil memegang hp dan membuga instagram, tanpa sadar waktu hilang 15 menit dan butuh waktu lagi untuk kembali fokus. Sambil makan sambil buka youtube, niatnya untuk mengedukasi diri tapi bukannya teredukasi malah hanya akan berujung pelarian pada entertainment.
Akhir-akhir ini aku merasa dulu kenapa bisa sering banget nulis, ngulik sesuatu, kepo sesuatu di github dan membuat program kecil-kecilan untuk sekedar ditulis di blog. Sampai akhirnya sadar kalo dulu awareness ku untuk mending merasa bosan lebih tinggi dari sekarang.
Bosan yang menjadikanku sampai tidak lagi bosan dan malas untuk berpikir ulang apa yang sebaiknya aku kerjakan. Karena semakin banyak hal-hal dari kesenangan sementara yang hits ke diri, semakin mengalir dan membuang banyak waktu.
Semoga terus tersadar dan tidak lupa.
Berpikir ulang sambil minum jahe susu
angkringan Pak Parno yang buka lagi
Kamis, 23 Juli 2020
di Kos Sri Tanjung, Gamping, Sleman,
Yogyakarta