
Di post ini terdapat keterangan tanggal, berarti di tanggal tersebut adalah tanggal pemikiranku sekarang pas tulisan ini dibuat, mungkin akan berubah lagi ke depannya karena munculnya pemikiran-pemikiran baru setelah melalui berbagai proses belajar. Seperti saya kemarin yang baru masuk dan tertarik dalam personal finance, memulai dengan emas dan sekarang saya sudah tidak memiliki emas.
Setelah sedikit banyak artikel, ig story, ig post, podcast, buku, video youtube tentang investasi dan pengelolaan keuangan pribadi yang saya konsumsi, belajar tentang berbagai instrumen investasi dan keuangan di post ini saya coba tulis sebagai pengingatku nanti di masa depan (syukur-syukur bermanfaat buat pembaca lain).
Instrumen investasi itu ujung-ujungnya ada dua bentuk, yaitu stocks (saham) dan bonds (surat hutang).
Emas bukan investasi?
Emas bukanlah instrumen investasi melainkan penjaga nilai. Jika kita membeli emas, nilai emas akan tetap sama, yang membuat harga emas naik dan turun adalah keadaan ekonomi. Harga emas cenderung stabil saat keadaan ekonomi stabil dan naik ketika ekonomi sedang kurang baik.
Contohnya tahun lalu ketika tidak ada isu apa-apa harga emas ada di kisaran 600 ribuan, sekarang saat adanya pandemi yang bikin ekonomi kurang baik harga emas naik ke angka 1 jutaan, padahal nilai emasnya sama-sama 1 gram.
Makanya saya sedikit menyayangkan orang yang heboh beli emas saat-saat ini, harga emas naik terus ya karena pandemi belum berakhir dan angka covid terus meningkat. Jika ekonomi mulai membaik nanti harga emas akan berangsur ke harga wajarnya.
Saya teringat quotes dari Opa Warren Buffett ketika lewat depan toko emas yang ramai di saat sekarang ini,
be fearful when others are greedy and greedy when others are fearful
Warren Buffett
Kebalikannya dengan yang ada di pasar modal, orang-orang pada panic selling sehingga harga-harga saham turun, IHSG juga turun. Banyak saham-saham bagus dihargai cukup murah pada saat seperti ini.
Saat tulisan ini dibuat harga saham Unilever 8.000 setelah selama 5 tahun tertingginya 11.180 (setelah stocksplit), Astra International 4.590 setelah selama 5 tahun tertingginya 9.150 dan TLKM 2.680 setelah selama 5 tahun tertingginya 4.770 dan masih banyak lagi saham-saham dengan harga menarik apalagi jika dilakukan analisa lebih dalam pasti ada saham yang margin of safetynya lebih dari 50% bahkan bisa multibagger.
Cukup jelas sudah sekarang ini orang yang fearful dan greedy entah di pasar modal atau toko emas.
Loh coba lihat harga emas 10 tahun lalu, bukannya naik terus ya?
Saya suka menggunakan perumpamaan yang Bayu teman smp saya gunakan pas lagi ngopi. Emas itu nilainya tetap, ibarat sekarang dengan 1 gram emas sekarang bisa buat membeli 2 tempe, 10 tahun lagi dengan emas 1 gram juga tetap bisa buat membeli 2 tempe meskipun sekarang harga 2 tempe 10 rb dan 10 tahun lagi harga tempe 50 rb. Karena harga tempe dalam mata uang itu dipengaruhi oleh inflasi, dan emas digunakan untuk menjaga inflasi.
Jadi sekarang instrumen yang saya gunakan untuk menaruh uang yaitu reksadana dan saham. Reksadana saya gunakan untuk keperluan dana darurat dan uang buat persiapan nikah. Saham yang saya beli sekarang rencananya buat keperluan anak kelak, dana pendidikan anak. Karena saham yang saya beli sekarang termasuk bluechip jadi sayang kalo ga sekalian lama, untungnya cuman dikit. Rencananya juga mau belajar value investing.
Reksadana instrumen yang saya gunakan buat jangka waktu 2-3 tahun dan saham lebih lama, minimal 5 tahun. Saya juga baru belajar tentang obligasi negara, yang lebih aman dan memberikan return tetap dengan tingkat risiko rendah. Mungkin nanti kalo dana nganggurnya lebih banyak dan butuh cashflow rutin baru bisa masuk, sekarang fokus sama keperluan jangka pendek dulu.
Saya juga sadar kalo investasi ke diri sendiri itu lebih penting, jadi saya tetap selalu menyisihkan duit buat berinvestasi ke diri sendiri, entah itu beli buku atau apapun yang bisa menambah value dalam diri.
The best investment you can ever make is investment in yourself
We cannot save more than we earn
Sekian semoga bermanfaat untuk diriku sendiri.
Silakan meninggalkan komentar jika ada yang mau didiskusikan.
Nunggu kempleng sama luwak ke kos
Sabtu, 3 Oktober 2020
di Kos Sri Tanjung,
Gamping, Sleman,
Yogyakarta
Thanks for sharing Mas, membantu saya buat lebih bijak buat menentukan kapan harus masuk buat berinvestasi
LikeLike