
Di sini aku ingin membagikan pengalaman saya selama 5 bulan ini belajar bahasa mandarin, murni dari pengalamanku sendiri dan tidak bermaksud untuk promosi atau sebagainya.
Mungkin enaknya diawali dengan pertanyaan, “kenapa saya tertarik dan ingin belajar mandarin? ” dulu kali ya?
Sejujurnya aku awalnya juga tidak tahu, kemarin bulan februari aku lagi goleran di atas kasur depan tv di rumah eyang, terus seperti biasa bingung mau ngapain, buka-buka youtube di timeline ada video tentang orang US yang ngeprank orang Tiongkok dengan bahasa mandarin. Nah disitu awal mula aku ada ketertarikan, kok sepertinya belajar mandarin asik.
Lalu aku mulai coba cari channel youtube belajar bahasa mandarin dan menjumpai beberapa, seperti channelnya Tjhen Wandra, Chinese Learning Camp, Grace Mandarin Chinese, Nico Andrean dengan mandarin10menit dan Chinese Handwriting. Dari situ mulai belajar otodidak cara melafalkan konsonan dengan benar, belajar nada, membaca pinyin, menulis hanzi (meskipun belum tau aturan penulisannya) dan menghafal kosa kata umum.
Bahasa Mandarin yang saya pelajari yaitu Mandarin yang Simplified (disederhanakan) bukan yang Traditional, karena materi di internet kebanyakan adanya yang simplified dan juga untuk tes standardisasi kemahiran berbahasa mandarin (HSK) pakainya juga yang simplified.
HSK sendiri untuk yang versi lama yaitu terdiri dari 6 tingkat, HSK 1-6. Namun setelah aku baca-baca untuk sekedar bisa baca hanzi, ngobrol, gitu HSK 4 sudah cukup (cmiiw).
Kemudian aku mulai sadar aku ga bisa belajar sendiri terus, aku harus belajar dengan guru. Karena tanpa ada guru aku ga tau yang aku pelajari ini benar atau salah, aku juga ga tau arah dan alur belajarnya seperti apa yang baik dan efektif.
Ternyata untuk ikut kursus bahasa mandarin banyak juga lembaga maupun perseorangan yang menawarkan jasa itu, ada yang online dan ada juga yang offline. Meskipun pandemi belum juga usai namun untuk ini aku lebih condong ke yang offline karena biar bisa fokus dengan tatap muka dan merasakan sensasi yang beneran belajar.
Setelah aku mencari dan mempertimbangkan akhirnya aku daftar ke Brightstar Education. Tempat les ini ada di Jogja di daerah Seturan. Aku cari ignya dan tanya-tanya di dm. Akhirnya aku memutuskan ikut untuk yang level 1 dan level 2, karena untuk materi HSK 1 dibagi menjadi 2 level. Biaya ikut kelas belajar mandarin di sana Rp. 700.000 untuk 1 level dengan 15 pertemuan dan akan mendapatkan 2 buku belajar untuk buku ajar dan buku latihan HSK. Harga tersebut yaitu harga promo selama pandemi.

Aku daftar di awal bulan Maret, jadwal kelas dimulai pertengahan bulan Maret 2021. Jadwal kelas di sini menyesuaikan kita bisanya di hari apa dan dicocokkan dengan jadwal yang ada. Disana setauku ada kelas siang, kelas sore dan kelas malam dan kelasnya seminggu 2-3 kali.
Kelas level 1 yang aku jalani selesai di pertengahan ramadhan akhir bulan april. Untuk setiap level di akhir pertemuan diadakan ujian dengan materi level tersebut.
Dan yang paling aku tunggu-tunggu setelah berakhirnya level 1 yaitu aku dapet nama baru, nama mandarin ! 🙌🙌😂
Nama mandarin itu dikasih untuk murid yang belum punya nama mandarin setelah menyelesaikan level 1.
Nama mandarinku yaitu 康伟 (Kāng Wěi)



Selain dari les, aku juga belajar bahasa mandarin dari cari komunitas komunitas belajar bahasa mandarin, seperti di Discord, italki, duolingo. Terus aku juga pakai WeChat untuk berkomunikasi dengan teman asli Tiongkok yang aku dapatkan dari komunitas.
Saya juga mencoba merangkum bahan untuk belajar bahasa mandarin, silakan menuju ke post Materi dan Latihan Belajar Mandarin.
Sekian cerita pengalaman saya belajar bahasa mandarin, semoga bermanfaat!