Saham dan Sedekah Oksigen

Beberapa malam lalu sebelum saya pergi ke airport untuk menjemput pujaan hati, saya membaca instagram storiesnya @ngertisaham yang menanyakan tentang saham apa yang ingin dimiliki dan rencananya ingin digunakan untuk apa.

Menariknya, ada seseorang dengan akun @itsmiriamee yang pengen menabung di beberapa emiten dan nantinya hasil dari menabung saham tersebut ingin digunakan untuk beli tanah yang murah-murah dan dijadiin kawasan hutan lindung pribadi.

Screenshot_2019-08-30-19-53-52-234_com.instagram.android

Karena saya juga seorang environmentalist wanna be langsung dm dong ke orangnya, karena punya keinginan yang sangat mulia ini. Saya dulu juga sempat kepikiran kalo misalnya punya tanah yang banyak dan luas-luas pengen ditanami pohon yang banyak, kalo bisa yang rindang-rindang biar sejuk.

Anggap saja sebagai penyuplai oksigen untuk saya dan keluarga, misalnya oksigen yang diproduksi pohon-pohon yang ada di lahan tersebut berlebih diniatkan sedekah biar bermanfaat bagi orang yang menghirupnya.

Kata Ustadz Khalid Basalamah lakukan hal yang ringan dan berpahala besar. Beliau mencontohkan memberi minum dan makan orang lain, selama makanan atau minuman tersebut menjadi energi untuknya melakukan aktivitas dan pekerjaannya, selama itu juga kita mendapatkan pahala kebaikan. Bayangin aja berapa banyak pahala kalo kita yang memberi udara untuk bernafas, pahala mengalir terus dan kita gak ngapa-ngapain. Wong sinar matahari juga sepanjang hari ada di daerah tropis.

Seperti yang pernah saya baca di akun @lindungihutan, bahwa seandainya oksigen menjadi kebutuhan yang harus dimiliki tiap individu sendiri, maka kita harus punya minimal 2 pohon. Namun saat diberi gratis, pohon yang ada malah dirusak dan tidak dijaga.

Kadang (sering) saya merasa sedih saat di desa melihat orang-orang menebang pohon seenaknya. Biasanya dengan dalih “ben rodok semilak (biar tempatnya jadi lebih terang)”, iyo semilak ning yo dadi panas.

Apalagi kalo lagi jalan-jalan ke daerah pelosok, sering banget ngeliat truk-truk membawa batang pohon bekas ditebang. Entah itu lahannya sendiri atau punya orang, IDFC, yang jelas itu banyak pohon yang ditebang cvk.

Saat mulai menanam pohon, butuh waktu lama sampai pohonnya bertumbuh besar. Sedangkan untuk merusaknya cuman butuh sehari. Lihatlah betapa serakahnya manusia, untung sesaat merusak lingkungan hidup untuk beberapa generasi setelahnya.

Anak cucu kita nanti akan berterima kasih kepada ayahnya atau kakeknya (baca: kamu) saat kamu menanam pohon dan buahnya dinikmati mereka kelak, pohon yang menyejukkan, rindang dan berbuah banyak.

Bersyukurnya, di Indonesia negeri kita tercinta yang subur ini ada kegiatan dan gerakan menanam pohon seperti lindungihutan.com semoga semakin banyak lagi orang yang peduli lingkungan. Juga banyak orang kaya di dunia ini yang peduli dengan lingkungan hidup manusia, Bill Gates dan Leonardo Dicaprio misalnya.

Bill Gates dengan yayasannya membantu kemiskinan dan aksi amal untuk afrika. Leonardo Dicaprio aktor yang paling berisik menyuarakan keprihatinan akan kebakaran hutan amazon kemarin.

Jadi, motivasi saya sekarang adalah menjadi orang kaya yang bisa bermanfaat untuk sesama manusia dan juga lingkungan, doakan terwujud ya.


seminggu gak nulis, mencoba produktif (lagi)
Rabu, 4 September 2019
di meja kerja
Perum. Grand Harmony Residence No 23
Karangwuni, Caturtunggal, Depok, Sleman
Yogyakarta

One thought on “Saham dan Sedekah Oksigen

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s